Now Playing: Jenifer Lopez Feat Pitbul - On The Floor.mp3
April 2011 - MY LIFE IS FULL DESIGN

MY LIFE IS FULL DESIGN

Your description goes here

  • RSS
  • Delicious
  • Facebook
  • Twitter

Popular Posts

Hello world!
Righteous Kill
Quisque sed felis

Kampus W

Kampus W
ni logo kampus w


Entri Populer

Total Tayangan Halaman

Entri Populer

About Me

Foto Saya
Always in the future
Lihat profil lengkapku

Thumbnail Recent Post

Righteous Kill

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Quisque sed felis

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Etiam augue pede, molestie eget.

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit nisl in ...

Hellgate is back

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit. Quisque sed felis. Aliquam sit amet felis. Mauris semper, velit semper laoreet dictum, quam diam dictum urna, nec placerat elit ...

Post with links

This is the web2feel wordpress theme demo site. You have come here from our home page. Explore the Theme preview and inorder to RETURN to the web2feel home page CLICK ...

Cari Blog Ini

Archive for April 2011

soal:
1.Coba anda ukur konsep diri ada..apakah terbuka atau tertutup?
2.Coba anda tanyakan keteman anda tentang konsep diri anda?
3.Apa yang dimaksud dengan motivasi?
4.Dalam kepemimpinan ada sifat demokratisasi atau otodidak?
5.apa yang dimaksud teori x dan teori y dan bagaimana persiapan dalam kepemimpinan?

jawab:

1.Menurut saya,saya adalah termasuk orang yang terbuka,namun tertutup pula dalam beberapa hal.,Contoh nya..saya sering terbuka tentang masalah2 yang saya hadapi..namun disatu sisi ketika teman saya bertanya tentang bagaimana keahlian saya bisa digunakan teman saya..saya cenderung tertutup..karena saya merasa saya sendiri susah payah sendiri belajar tanpa bertanya pada siapapun..sedikit pelit...tp kalau saya terus menerus memberitahu ke teman2 saya..mereka tidak ada kemampuan untuk berusaha..itu alasan saya.

2. Menurut teman saya.juga sama dengan hal yang saya ungkapkan diatas...mungkin saja jalan pikiran kami sama.

3.motivasi menurut saya adalah memberikan sebuah motif atau warna dalam diri seseorang untuk merasakan kebangkitan jiwa dan semangat untuk meraih sesuatu..setiap manusia di bumi ini pasti menginginkan motivasi,entah dari orang tua,adik,kakak,keluarga,teman,pacar dan semuanya.Jadi tidak mungkin ada ata berhasil..tanpa adanya motivasi(dorongan) pada diri seseorang tersebut.

4.ada,demokratisasi dan otodidak sangat diperlukan bagi diri seorang pemimpi..setiap pemimpin yang meegendaris,,pasti mempunyai kecirian khas nya dalm mereka memimpin,.Hitler terkenal dengan kejam,otoriter,dan kejeniusan nya.bahkan Saddam husein yang keras menentang barat,dan masih banyak lg contoh pemimpin yg masih kita kenang sampai sekarang.

5.
Teori prilaku adalah teori yang menjelaskan bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas McGregor dalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer / pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para pegawai / karyawan yaitu teori x atau teori y.
A. Teori X
Teori ini menyatakan bahwa pada dasarnya manusia adalah makhluk pemalas yang tidak suka bekerja serta senang menghindar dari pekerjaan dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Pekerja memiliki ambisi yang kecil untuk mencapai tujuan perusahaan namun menginginkan balas jasa serta jaminan hidup yang tinggi. Dalam bekerja para pekerja harus terus diawasi, diancam serta diarahkan agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan.
B. Teori Y
Teori ini memiliki anggapan bahwa kerja adalah kodrat manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Pekerja tidak perlu terlalu diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian serta pengerahan diri untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Pekerja memiliki kemampuan kreativitas, imajinasi, kepandaian serta memahami tanggung jawab dan prestasi atas pencapaian tujuan kerja. Pekerja juga tidak harus mengerahkan segala potensi diri yang dimiliki dalam bekerja.
Penelitian teori x dan y menghasilkan teori gaya kepemimpinan ohio state yang membagi kepemimpinan berdasarkan skala pertimbangan dan penciptaan struktur. Teori Z dapat anda baca di artikel lain di situs organisasi.org ini. Gunakan fasilitas pencarian yang ada untuk menemukan apa yang anda butuhkan.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Pasar monopoli adalah suatu bentuk interaksi antara permintaan dan penawaran yang ditandai oleh adanya satu penjual/produsen dipasar berhadapan dengan permintaan seluruh pembeli atau konsumen.
Ciri-ciri dari pasar monopoli:
1. hanya ada satu produsen yang menguasai penawaran
2. tidak ada barang subtitusi/pengganti yang mirip (close substitute)
3. produsen memiliki kekuatan menetukan harga
4. tidak ada pengusaha lain yang memasuki pasar tersebut karena ada hambatan berapa keunggulan perusahaan.
Anda tentu bertanya mengapa terjadi pasar monopoli. Ada beberapa penyebab terjadi pasarmonopoli, diantara penyebabnya adalah sebagai berikut:
ditetapkannya Undang-undang (Monopoli Undang-undang). Atas pertimbangan pemerintah, makapemerintah dapat memberikan hak pada sutau perusahaan seperti PT Pos dan Giro, PT. PLN. hasil pembinaan mutu dan spesifikasi yang tidak dimiliki oleh perusahaan lain, sehingga lama kelamaan timbul kepercayaan masyarakat untuk selalu menggunakan produk tersebut.
Hasil cipta atau karya seseorang yang diberikan kepada suatu perusahaan untuk diproduksi, yang kita kenal dengan istilah hak paten atau hak cipta.
Sumber daya alam. Perbedaan sumber daya alam menyebabkan suatu produk hanya dikuasai oleh suatu daerah tertentu seperti timah dari pulau bangka.
Modal yang besar, berarti mendukung suatu perusahaan yang memiliki keadaan seperti yang disebutkan diatas?
Coba anda perhatikan apakah didaerah anda terdapat perusahaan yang memiliki keadaan seperti yang disebutkan diatas?
Penjual monopoli belum tentu mendapatkan keuntungan besar, tetapi monopoli mempunyai keterbatasan yang menyebabkan kerugian, maka dari itu kita coba melihat keugian yang disebabkan oleh pasar Monopoli.
Kerugian-kerugian yang disebabkan oleh pasar monopoli:
Ketidak adilan, karena monopolis akan memperoleh keuntungan diatas keuntungan normal.
Volume produksi ditentukan oleh monopolis
Terjadi eksploitasi oleh monopolis terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.
pemerintah dapat mencegah kergian-kerugian yang disebakan pelaku monopoli dengan cara berikut:
Mencegah munculnya monopoli dengan undang-undang
Pemerintah mendirikan perusahaan tandingan yang mampu menyaingi monopolis
Membuka impor untuk barang yang diproduksi oleh monopolis
Campur tangan pemerintah dalam menentukan harga.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Sebuah negara yang tidak siap menerima sistem pasar bebas akan tertindas. Sistem pasar bebas bisa saja menjadi tidak bersahabat jika suatu negara merupakan negara yang lemah secara ekonomi, yang hanya menggantungkan segala kebutuhannya kepada negara lain. Artinya, negara tersebut menjadi konsumen, sementara kreativitas untuk memproduksi komoditas barang terkalahkan. Ian Bremer dalam bukunya Akhir Pasar Bebas menguraikan realitas negara yang sengaja memanfaatkan sistem kapitalisme sehingga mampu menikmati kedahsyatan ekonomi kapitalisme dan tidak merasa terancam dengan pasar bebas.

Dengan demikian, pasar dikuasai oleh negara atau beberapa elite pejabat/politik yang menggunakan pasar sebagai kekuatan ekonomi negara. Meskipun pasar bebas telah mengglobal, negara yang perekonomiannya kuat dan tingkat produksinya tinggi justru menggunakan sistem kapitalisme sehingga kenikmatan ekonomi bisa dirasakan begitu mudah. Lebih dari itu, negara tersebut menjadi sebuah negara kapitalis.

Buruknya lagi, negara yang tidak siap akan pasar bebas akan menjadi korban atau tumbal dari sistem perekonomian tersebut sehingga imbasnya terletak pada perekonomian yang lemah. Di negara seperti itu, para pelaku atau pegiat ekonomi menegah ke bawah akan tergilas dan kebangkrutan menjadi bayang-bayang yang selalu menghantui. Hal yang demikian ini, sebenarnya terjadi persaingan antara negara dengan swasta.

Kapitalisme yang diprivatisasi oleh negara dengan strategi sistem pasar bebas, berperang dengan kepemilikan pribadi swasta, baik dari kalangan menengah ke atas maupun ke bawah. Jelasnya, pihak dari kaum menengah ke bawah sulit untuk bersaing dengan pasar yang didominasi oleh negara yang mengendalikan perekonomian. Dengan demikian, peperangan atau persaingan dagang hanya dimiliki oleh pihak yang berpunya, yang kuat (negara).

Dalam realitasnya, bisa disaksikan bahwa keluarga Kerajaan Arab Saudi memanfaatkan pendapatan kerajaan dari minyak yang sangat berlimpah untuk kepentingan keamanan dalam negeri dan kesetiaan warga negara mereka. Contoh lainnya, pemerintah China mendistribusikan perusahaan-perusahaan milik negara ke seluruh dunia untuk mendapatkan akses jangka panjang atas berbagai barang seperti minyak, gas, logam, dan mineral.

Melalui buku ini, pembaca diajak melihat realitas pasar bebas yang dikendalikan para kapitalis yang langsung diperankan oleh negara-negara produsen yang kuat. Pada akhirnya, terjadilah peperangan antara negara dengan swasta di bidang industri untuk bersaing di pasar internasional. Dari hal tersebut, siapakah yang menjadi pemenang antara negara dan swasta?



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Kalau Anda berasal dari pedesaan pasti memiliki cerita kenangan tentang pasar. Banyak anak-anak di pedesaan selalu berbinar-binar ketika hari pasar tiba karena pasar memang tidak setiap hari ada. Jadi bayangannya ketika ada hari pasar anak-anak bisa jajan, atau anak-anak mempunyai harapan akan dibelikan sesuatu dari orang tuanya. Apalagi menjelang lebaran, saat akan mendapatkan baju baru. Pasar memang menjadi peristiwa dan perhelatan bagi anak-anak sampai orang dewasa. Pasar menjadi tempat pertemuan, tempat ngrumpi, menjadi pusat informasi selain tentu saja mempunyai fungsi pokok yakni menjadi tempat interaksi antara si penjual dan si pembeli. Maka tidak mengherankan kalau pasar menjadi ajang lobby politik, juga untuk mengetahui perkembangan apa yang sedang terjadi di daerah lain.
Rata-rata putaran penyelenggaraan pasar di masing-masing tempat 2 sampai 5 hari sekali. Selain nama-nama hari yang dikenal jumlahnya tujuh hari (Minggu, Senin, Selasa, Rabu, Kamis, Jum’at dan Sabtu) namun di Jawa ada 5 hari yang sering dimaknai sebagai hari pasaran (Legi, Pahing, Pon, Wage dan Kliwon). Jadi putaran penyelenggaraan pasar terjadi 5 hari sekali. Ada pasar Legi di desa tertentu yang lebih banyak untuk menjual hasil-hasil bumi, ada Pasar Kliwon di desa anu yang lebih khusus menjual grabah dan alat-alat pertanian, ada Pasar Pon di wilayah lain yang khusus menjual hewan (maka sering dikenal dengan pasar hewan). Selain penyelenggaraan pasar yang lumintu itu, juga ada pasar-pasar khusus yang biasanya terjadi pada hari-hari besar (lebaran misalnya) yang biasanya jauh lebih lengkap barang-barang dagangan dan jauh lebih besar—sering disebut dengan prepegan. Ada juga pasar malam yang memang diselenggarakan di malam hari biasanya disertai dengan berbagai pertunjukan atau hiburan—namun perhelatan seperti ini tidak mesti terjadi setahun sekali.
Pengertian Pasar dipahami secara arief dan sederhana, sebuah interaksi jual beli memang sudah diniati sejak dari rumah karena ada kebutuhan untuk mendapatkan sesuatu—tanpa dipaksa dan terpaksa, bahkan untuk menjual atau membeli telah dipikir masak-masak bahkan melalui perdebatan di keluarganya minimal selama 5 hari sebelum pasar itu tiba. Tentu saja di dalam pasar itu ada saja orang-orang yang menipu, ada yang mengambil barang diam-diam dan kecil-kecilan, itu disebut ngutil, ada yang khusus mengambil uang dari kantong celana atau baju atau dompet secara cepat, itu disebut copet. Namun profesi-profesi itu biasanya sudah diketahui oleh khalayak, baik ciri-ciri wajah, pola-pola gerak-geriknya maupun dari mana asalnya (biasanya dari tempat-tempat tertentu), sehingga kewaspadaan sesungguhnya telah melekat pada setiap orang yang akan pergi ke pasar. Namun profesi seperti itu mengandung resiko besar, tidak jarang juga orang-orang itu tertangkap basah di pasar dan pasti akan diadili beramai-ramai, minimal mereka akan dipermalukan.
Melihat penyelenggaraan pasar, tentunya dulu ada kesepakatan kapan dan di mana pasar itu diselenggarakan, bahkan spesial untuk jenis produk apa yang akan dijual di pasar itu. Jelas ada sirkulasi produksi dan kapan dipasarkan bukan dieksploitasi setiap hari, apalagi setiap jam, menit dan detik—sejalan dengan kapan waktunya produk itu dibutuhkan; misalnya alat-alat pertanian, grabah, alat-alat rumah tangga tidaklah setiap hari orang akan membeli.
Pasar bagi masyarakat bukanlah momok apalagi terkesan monster—pasar bahkan menjadi tempat bercanda bagi ibu-ibu, pasar juga menjadi tempat untuk menukar benih-benih pertanian antar petani yang akan menanam, tempat menukar sekian kambing dengan seekor sapi, kelak di zaman modern disebut barter. Yang jelas sebagian proses penyelenggaraan pasar dikendalikan bersama-sama oleh masyarakat. Ada banyak kesepakatan-kesepakatan tak tertulis yang ternyata sangat dipatuhi di pasar itu yang intinya untuk melindungi kepentingan bersama.
Mulailah jaman modern masuk dan menginterfensi, mengatur bahkan menguasainya. Aturan-aturannya berubah bahkan secara fisik pasar oleh para modernis dianggap kumuh dan tak teratur maka harus dibangun. Konsep pembangunan pasar menjadi tak bisa dijangkau lagi oleh masyarakat, yang terjadi penghuni asli pasar yang ada selama ini harus menyingkir, tergusur karena dianggap tak pantas. Penyelenggaraan pasar tidak lagi harus menunggu setiap hari pasaran, setiap saat ada pasar (dimana saja, kapan saja ada pasar). Nama-nama hari pasaran sudah tidak penting lagi. Padahal fungsi hari pasar bagi masyarakat juga terkait dengan hitungan-hitungan kehidupan lainnya. Orang sering memaknai hari kelahiran (weton) yang dihitung dari gabungan hari nasional dan pasaran, misalnya Sabtu Pahing, Jumat Kliwon. Juga terkait dengan hitungan-hitungan kapan hari yang tepat untuk menanam, untuk mendirikan rumah, untuk bepergian, untuk menikahkan anaknya, bahkan sekalipun untuk mengawinkan kambing. Kini nama-nama hari, apalagi hari pasaran menjadi tidak penting karena setiap hari, setiap jam, setiap menit bahkan setiap detik orang boleh menginginkan apa saja, boleh melakukan apa saja, artinya metabolisme tidaklah penting lagi.
Kok sekarang ini ada lagi yang bernama Pasar Bebas! Apakah itu berbeda dengan pasar di kampungku dulu?!
Mengapa itu disebut pasar bebas? Apakah bebas itu berarti setiap orang bebas untuk menjual apa saja, atau apakah itu berarti negara bisa menjual apa saja, ataukah apakah itu berarti kita juga bebas untuk tidak menjual dan bebas untuk tidak membeli?
Memang di pasar kampung saya ada pencuri kecil-kecilan yang disebut ngutil dan nyopet, namun menurut pengalaman saya kejadian-kejadian itu bisa diatasi setidaknya oleh pengurus pasar, bahkan di tingkat masyarakat luas. Terus terang saya tidak bisa membayangkan bagaimana praktek pencurian yang terjadi dalam dunia pasar bebas, tentunya tidak seperti ngutil atau nyopet seperti yang terjadi di pasar kampung saya dulu. Di kehidupan pasar kampung saya dulu, ada juga istilah bank plecit yakni orang yang meminjamkan uang—yang biasanya untuk modal berdagang kecil-kecilan—dengan bunga yang cukup tinggi. Untuk orang seperti itu, kami semua tahu bahwa ia lintah darat dan dosanya besar. Tapi saya harus mengakui bahwa bank plecit itu tidak pernah memaksa, dan kadang kala memang itu berguna sebab bagi orang kecil, untuk pinjam dari bank pemerintah yang ada, yang bunganya kecil, ternyata juga tidak mudah bahkan cenderung bertele-tele. Di pasar bebas, saya dengar ada juga bank plecit bertaraf besar yang beroperasinya dengan cara memaksa dengan dalih negara dan instrumen pasar di sebuah negara dianggap ‘tidak sehat’. Ada-ada saja. Istilah ‘tidak sehat’, parameternya dan obatnya mereka yang menentukan. Jadi kata ‘bebas’ di sini berarti kira-kira hanya yang kuat saja yang bebas menentukan apa saja, bebas membeli apa saja dan bebas menjual apa saja. Sementara yang tidak kuat tidak pernah bebas untuk menjual dan tidak pernah bebas untuk membeli. Bagi yang lemah, barang-barang yang penting bagi kehidupannya bisa dipaksa untuk dijual ke yang kuat, dan bagi si lemah ia bisa dipaksa untuk membeli apa saja yang dijual oleh yang kuat.
Kata “pasar” masih tetap sama namun sungguh sangat jauh maknanya, walaupun saya sudah dikasih tahu bahwa yang terjadi dalam pasar bebas itu ada kejahatan-kejahatan terselubung, dan yang terjadi sudah tidak lagi sekadar menjual atau membeli barang, tetapi yang tak nampak adalah jual beli pikiran, sikap, prinsip bahkan menjual diri dan rasa kemanusiaan—tetap saja saya tidak paham, memang saya ini orang desa. Ada sebuah lagu jawa yang sangat tepat untuk menggambarkan situasi ini
Tibo bungahku
Yen aku dadi mitramu
Tindak-tandukmu mung tansah nggodha atiku
Opo karepmu
Aku mung tansah setuju
Janji sliramu ora gawe gelo atiku
Nanging kepiye
Sajak-sajake sliramu ngece
Marang aku ora nggape
Aku rumongso
Pancen aku bocah ndeso
Aku ora bonggo lan kurang tata krama
Pertanyaan-pertanyaan terus saja berkecamuk: “Siapa yang menjadi Kepala Pasar Bebas?”, “Siapa ya yang menjadi tukang Bea di Pasar Bebas?”. Karena kalau Kepala Pasar di kampung saya itu jelas rumahnya, jelas alamatnya, tak jauh juga dari rumahku. Sekali lagi semakin tak paham, bahkan sekarang ini aku tak paham dengan diriku sendiri, “Apakah betul segala kemauanku, segala keinginanku, niatku sungguh-sungguh dan senyata-nyatanya aku yang menentukan sendiri?”, Saya semakin tidak mudheng bahwa pikiranku juga telah dikendalikan oleh sesuatu yang tak pernah aku pahami—si Puthut EA mencoba menterjemahkan kegundahanku melalui lirik yang akan dinyanyikan pada malam 100 hari untuk mengenang sahabat saya Mansour Fakih.
Hujan Dusta
Anak Manusia terserak di sudut peta
Rasa cemas menjadi luka di dadanya
Bersama lemas pada letihnya cuaca
Ia mati tanpa laga dalam hening cipta
Kurasa semua telah tiba
Yang nyata digilas ribuan tanda
Kurasa semua telah tiba
Hujan dusta menggilas kita semua
Tangan industri meracuni tubuh Ibunda
Merampas segala yang kita punya
Kita anak haram yang harus disingkirkan
Lahir untuk menjadi tumbal zaman
Kurasa semua telah tiba
Yang nyata digilas ribuan tanda
Kurasa semua telah tiba
Hujan dusta menggilas kita semua



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Batasan tentang struktur pasar oligopoli sering dikaitkan dengan jumlah produsen yang sedikit, tetapi seperti telah diuraikan pengertian sedikit itu sangatlah relatif. Dapat saja terjadi jumlah produsen (bisa juga pedagang) ratusan, tetapi strukturnya tetap merupakan oligopoli. Pengertian ini lebih relevan kalau yang dimaksudkan adalah pasar dikuasai oleh sedikit produsen atau sedikit penjual. Nah, dalam pengertian sedikit ini masih terjadi variasi, ada yang mengatakan 4 perusahaan, ada yang mengatakan 8 perusahaan, tetapi ada juga penguasaan sebagian besar oleh 20 perusahaan. Lazimnya sekitar empat dan delapan perusahaan yang menguasai pasar.
Tingkat konsentrasi industri dapat juga diukur dengan menggunakan kurva Lorenz, demikian juga jika ingin melihat kesenjangan dalam andil perusahaan dalam industri dapat pula diukur dengan menggunakan angka Gini. Kesejahteraan ini dapat diukur dalam besaran produksi, nilai tambah, tenaga kerja dan modal atau asset yang dimiliki perusahaan. Tingkat kesenjangan mungkin relatif rendah pada industri oligopoli penuh, pada hal industri ini mempunyai tingkat konsentrasi yang relatif tinggi. Sebaliknya, industri oligopoli parsial relatif akan lebih senjang, sedangkan konsentrasinya relatif rendah. Dalam industri oligopoli penuh tidak ditemukan perusahaan berskala kecil, sedangkan pada oligopoli parsial, sering atau banyak ditemukan perusahaan yang berskala kecil. Beberapa faktor yang menyebabkan peningkatan konsentrasi, antara lain adalah faktor efisiensi, skala ekonomi, kebijaksanaan pemerintah, sifat produk, merger dan kemajuan teknologi. Semua faktor ini dapat berkombinasi atau berdiri sendiri-sendiri.

Perilaku Oligopoli
    Perilaku oligopoli tidak dapat digambarkan secara menyeluruh dan umum, tetapi merupakan teori-teori khusus yang menggambarkan perilaku untuk mencapai tujuannya (kinerja industri). Kesulitan pertama karena adanya indeterminate, yakni tidak ada titik keseimbangan yang deterministik. Beberapa teori yang diuraikan tadi adalah sekadar ilustrasi bagaimana berbagai teori itu disusun dan dirumuskan dengan asumsi-asumsinya masing-masing. Setiap pengritik, akan melihat bahwa kelemahan-kelemahan teori itu terletak pada asumsi-asumsinya. Para ahli organisasi industri bertolak dari struktur telah mencoba melakukan kajian tentang perilaku industri oligopoli yang kolusif, yakni model pimpinan harga. Hal ini pun masih dibagi lagi atas tiga tipe, yakni tipe yang mempunyai biaya rendah, perusahaan yang dominan, dan barometrik. Teori ini menganggap bahwa perusahaan yang berskala besar mengetahui seluruh biaya perusahaan dan permintaan pasar. Semakin rendah tingkat harga semakin besar bagian kebutuhan pasar yang dapat dipasok oleh perusahaan yang berskala besar.
Selanjutnya, Bain telah menyusun teori harga-batas, yakni suatu industri akan melakukan rintangan masuk melalui permainan tingkat harga. Jika harga diturunkan, produksi meningkat dan pendatang baru akan tidak jadi masuk industri, tetapi pada suatu waktu industri ini dapat mengurangi produksi dan memperoleh laba abnormal dan hail ini menarik untuk entry. Kalau akan ada entry, mereka gunakan entry-gap. Teori-teori marjinal mendapat kritik, terutama dari Hall dan Hitch. Atas penelitian yang dilakukannya maka perusahaan tidak menggunakan analisis biaya marjinal dan hasil marjinal, tetapi menentukan biaya rata-rata. Dengan biaya rata-rata ini berkembang pula teori mark-up, yakni biaya variabel rata-rata ditambah dengan persentase tertentu untuk keuntungan. Keuntungan ini dapat bersifat bruto maupun neto.
Teori biaya rata-rata disebut juga full-cost price. Sylos-Labini menyusun teori perilaku oligopoli yang juga kolusif dengan asumsi utama teknologi produksi tidak bersambung. Oleh karena itu, skala perusahaan terbagi atas skala kecil, sedang dan besar. Sylos juga menggunakan. entry-gap dari Bain, tetapi dengan menentukan, pada jumlah produksi. Dalam model ini harga ditentukan oleh perusahaan yang berskala besar dan mempunyai biaya rata-rata terendah. Harga ini dapat diterima oleh semua perusahaan, dalam industri, oleh karena diandaikan, perusahaan besar tadi mengetahui seluruh struktur yang biaya yang terjadi dalam industri dan mengetahui pula permintaan pasar. Entry dapat terjadi dengan bebas bagi perusahaan yang berskala kecil. Sebenarnya, tingkat harga masih dapat lebih rendah daripada harga minimum yang dapat diterima bersama, tetapi kalau lebih rendah dari itu, hanya perusahaan yang besar dan sedang saja yang dapat beroperasi, sedangkan yang berskala kecil akan keluar (exit). Perusahaan-perusahaan yang besar ini kuatir juga kalau yang kecil-kecil exit, oleh karena pemerintah tetap melindunginya.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

METRO GROUP, salah satu perusahaan ritel terkemuka di dunia, sedang membidik pasar Indonesia yang mempunyai perekonomian terbesar di Asia Tenggara, melalui bisnis swalayan grosir METRO Cash & Carry dan telah dipastikan akan segera diluncurkan. Perusahaan ritel grosir asal Jerman ini terkesan dengan prospek pengambilan langkah strategis yang signifikan di Indonesia yang mempunyai pertumbuhan cepat dan sekaligus mengonsolidasikan posisinya sebagai perusahaan internasional paling terkemuka di industri ini. "Asia secara jelas merepresentasikan sebuah pertumbuhan yang dinamis dan sangat potensial bagi para pelaku bisnis global. Itulah sebabnya METRO Cash & Carry saat ini secara cepat fokus kepada perluasan di seluruh wilayah ini," kata Dr. Eckhard Cordes, CEO METRO GROUP. "Langkah antisipasi dengan memasukkan METRO Cash & Carryke Indonesia akan menambah sebuah dimensi baru ke dalam profil internasional kami dan menghasilkan momentum terbaru pada pasar kami di Asia."
Sebagai divisi penjualan berskala internasional di bawah METRO GROUP, METRO Cash & Carry akan memperkenalkan konsep bisnis grosir B2B yang unik di pasar Indonesia dan akan melayani pelanggan profesional lokal seperti hotel, restoran, katering, kafe, toko makanan kecil dan badan usaha lainnya. Selama 15 tahun terakhir, METRO Cash & Carry telah berhasil membangun 80 jaringan di lima negara Asia, yaitu Cina, India, Jepang, Vietnam dan Pakistan.
Jika semua persyaratan seperti perizinan dan semua lisensi yang diperlukan telah terpenuhi serta lokasi telah ditentukan dan jika lingkungan ekonomi secara keseluruhan di Asia tetap stabil, METRO Cash & Carry melihat ada potensi untuk mendirikan lebih dari 20 toko di Indonesia dalam jangka menengah. Perusahaan berharap dapat membuka toko pertamanya di Indonesia pada 2012. Indonesia akan menjadi negara ke- 34 di mana METRO GROUP hadir dan menjadi anggota ke-31 dalam portofolio internasional METRO Cash & Carry.
"Dengan jumlah penduduk lebih dari 200 juta orang dan ekonomi yang tumbuh dengan cepat serta konsumsi domestik yang kuat, Indonesia menawarkan potensi kuat untuk bisnis swalayan grosir kami," kata Frans WH Muller, anggota Dewan Manajemen METRO GROUP yang mengawasi METRO Cash & Carry di Asia, CIS dan pasar-pasar baru. "Keputusan strategis untuk memasuki pasar yang menjanjikan ini secara efektif menunjukkan ambisi kami untuk membangun sebuah bisnis organik di Asia Tenggara pada umumnya."
METRO GROUP adalah salah satu perusahaan ritel terbesar dan berskala internasional. Pada 2010, grup ini meraih penjualan sekitar € 67 miliar. Perusahaan ini memiliki 290.000 karyawan tetap dan mengoperasikan lebih dari 2.100 toko di 33 negara



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

Masalah pokok sistem ekonomi adalah sebagaimana yang telah disinggung pada bab-bab sebelum ini, sehingga peninjauan yang dibahas pada pilar-pilar sistem ekonomi indonesia adalah pada pilar-pilarnya, yaitu sistem produksi, sistem distribusi dan sistem konsumsi.

Sistem Produksi

Faktor-faktor produksi dalam sistem ekonomi Indonesia hanya terbagi menjadi dua, yaitu jenis faktor-faktor produksi yang dimiliki negara dan faktor-faktor produksi yang dimiliki individu. Tanah (SDA), modal, mesin dan SDM adalah faktor-faktor produksi yang dimaksud. Sebagaimana dalam sistem ekonomi Islam Hizbut Tahrir, tidak ada batasan khusus yang menetapkan perbedaan kedua jenis kepemilikan tersebut (kepemilikan negara dan kepemilikan privat). Semua pembedaaanya terletak pada kebijakan negara. Sebab harta kekayaan yang dimiliki negara, akan menjadi hak negara untuk memberikan atau menjualnya kepada individu atau kelompok masyarakatnya, sehingga ketika negara sudah memberikan maupun menjualnya kepada warganya baik individu maupun kelompok, maka kepemilikan tersebut berubah menjadi kepemilikan individu, bukan kepemilikan negara lagi. Satu-satunya pembeda antara sistem ekonomi Islam Hizbut Tahrir dengan sistem ekonomi Indonesia dari jenis kepemilikan negara dan kepemilikan privatnya adalah dari sumber pendapatannya. Bahwa dalam sistem ekonomi Islam Hizbut Tahrir, sebagian sumber pendapatan negaranya adalah sebagaimana yang sudah ditetapkan oleh dalil-dalil syara’, sedangkan dalam sistem ekonomi Indonesia sama sekali tidak ada batasan tetapnya, yaitu batasan yang membuat jenis kepemilikan bersifat saklek, baik melalui UUD apalagi melalui dalil-dalil syara’, sebab Indonesia tidak mengadopsi dalil-dalil syara’. Saat kekayaan alam atau faktor-faktor produksi tersebut masih menjadi milik negara Indonesia, maka pendapatannya akan masuk dalam kas negara/APBN, namun saat faktor-faktor produksi tersebut sudah berubah menjadi status kepemilikan individu/kelompok maka negara hanya akan mendapat pemasukan negaranya melalui jalur yang lain, yaitu pajak dan atau bagi hasil atas pengelolaannya.

Sistem produksi dalam sistem ekonomi Indonesia tidak mengenal jenis kepemilikan umum atau kepemilikan masyarakat. Berbeda dengan sistem ekonomi Islam Hizbut Tahrir yang memiliki jenis kepemilikan umum/masyarakat dalam faktor-faktor produksinya.

Ketiadaan jenis kepemilikan umum dalam sistem produksi pada sistem ekonomi Indonesia, membuat kekayaan alam yang menurut sistem ekonomi Islam Hizbut Tahrir adalah termasuk jenis kepemilikan umum, menjadi mudah berubah status kepemilikannya dalam sistem ekonomi Indonesia, yaitu dari jenis kepemilikan negara menjadi kepemilikan privat. Perubahan status kepemilikan tersebut dalam sistem ekonomi Indonesia dapat melalui privatisasi (penjualan). Ketiadaan jenis kepemilikan umum inilah yang membuat slogan “demi kepentingan rakyat” bisa digunakan oleh siapa saja walaupun sebenarnya justru malah membuat rakyat semakin menderita, termasuk pemakai slogan tersebut adalah pemerintah.

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) adalah fakta usaha negara yang menunjukkan tidak adanya pembedaan secara jelas antara faktor-faktor produksi dari jenis kepemilikan individu/privat, kepemilikan umum dan kepemilikan negara menurut sistem ekonomi Islam Hizbut Tahrir, dan melalui proses kebijakan privatisasi Indonesia tidak mempertahankan antara yang termasuk kepemilikan negara dan kepemilikan pribadi. BUMN di Indonesia adalah badan usaha yang faktor-faktor produksi pembentuknya adalah milik negara. Berdasarkan status jenis kepemilikan negara tersebutlah maka negara Indonesia memiliki hak, dan memilih kebijakan privatisasi dengan segala pertimbangannya, yaitu pertimbangan efisiensi dan lain sebagainya, sehingga di mata warga negaranya hal tersebut menjadi sah. Sebab negara berdasarkan ayat ke-4 dalam pasal 33 UUD 45 menyatakan bahwa bumi, air serta kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat, sehingga privatisasi dengan dalih efisiensi dapat dibenarkan.

Faktor-faktor produksi dalam BUMN negara Indonesia yang menurut sistem ekonomi Islam Hizbut Tahrir termasuk dalam jenis kepemilikan umum/masyarakat, adalah seperti minyak bumi (PT. Pertamina), gas (PT. Perusahaan Gas Negara), barang tambang non migas (PT. Tambang Batubara Bukit Asam Tbk, PT. Timah, PT. Antam Tbk, PT.
Menurut sistem ekonomi Islam Hizbut Tahrir, kekayaan faktor-faktor produksi yang tergolong dalam jenis kepemilikan umum adalah milik rakyat secara keseluruhan, walaupun negara yang dilimpahi tanggung jawab dalam pengeksplorasiannya, namun tetap bukan milik negara, sehingga negara tidak berhak untuk memberikan dan menjualnya (memprivatisasi) kepada individu dan kelompok dari warga negaranya maupun kepada swasta asing, yang hal itu membuat negara hanya dapat menarik pajak dan royalti dari pengolahan faktor-faktor produksi tersebut. Negara juga tidak memiliki hak ketika mengelola faktor-faktor produksi tersebut menggunakan metode penjualan (saham) sebagian hak kepemilikannya, sehingga membuat hasil dari pengekplorasian tersebut harus dibagihasilkan dengan pemilik saham lainnya. Cara-cara demikian menurut sistem ekonomi Islam Hizbut Tahrir menyalahi ketentuan ekonomi yang berlandaskan hukum Islam dan juga mengabaikan kepentingan rakyat. Sebab, Indonesia telah menjadikan kekayaan alam yang menurut ketentuan dalil-dalil syara’ adalah milik umum/masyarakat, menjadi berstatus kepemilikan negara. Dengan demikian pasal 33 UUD 45 yang dijadikan sebagai dasar bagi perekonomian Indonesia adalah batal menurut dalil-dalil syara’ perspektif Hizbut Tahrir.

Indonesia juga pernah memberikan sesuatu (kekayaan alam) yang belum menjadi miliknya menurut UUD 45 kepada perusahaan asing. Yaitu konsesi pertambangan emas di Papua telah diberikan Indonesia kepada PT. Freeport McMoran, sebuah perusahaan pertambangan milik Amerika pada tahun 1967, padahal penentuan kehendak rakyat Papua baru dilakukan pada tahun 1969, dengan demikian Indonesia telah menyalahi perundang-undangannya sendiri.



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer

SISTEM PRODUKSI

MASS PRUDUCTION DENGAN SISTEM MAKE TO ORDER

Sistem produksi PT. Maesindo Indonesia menggunakan sistem make to order, pertimbangannya adalah untuk menekan jumlah inventori yang ada di gudang karena bahan seperti non-woven atau kertas memiliki karakteristik yang mudah rapuh, tidak tahan terhadap perubahan cuaca. Perusahaan memiliki spesifikasi jenis orderan. Pertama, untuk jenis order kecil, yaitu jumlah pesanan sedikit dan waktu produksi cepat. Kedua, untuk jenis order besar yaitu, jumlah pesanan banyak hingga 10 kontainer dan waktu produksi 1-6 bulan. System make to order memiliki karakteristik arus informasi mengalir dari hilir ke hulu. Sehingga proses produksi pada PT. Maesindo Indonesia dilakukan hanya ketika ketika ada pesanan dari customer. Akan tetapi untuk menghindari terjadinya ketidak tersediaan kebutuhan ketika terjadi suatu kondisi tidak terduga seperti kehabisan bahan baku, atau adanya lonjakan pasar, PT. Maesindo Indonesia memberlakukan system inventori atau safety stock. Inventori berguna untuk meningkatkan customer service level, agar produksi berjalan dengan smooth, serta mengcounter biaya operasi mesin atau meningkatkan utilisasi. Disamping itu, perusahaan ini juga menerapkan system Make- To-Order, dimana proses produksi dilakukan untuk menghabiskan bahan baku saja, setelah produksi pesanan dilakukan. Misalnya, untuk menghabiskan sisa bahan yang telah dipintal.


MENGGUNAKN PUSH SYSTEM

Ketika ada pesanan datang, pihak manajemen memeriksa berapa jumlah barang jadi yang dapat dipenuhi oleh perusahaan saat itu juga, kemudian mengecek persediaan atau inventori yang ada digudang. Setelah mensinkronisasi antara jumlah yang tersedia dengan jumlah pesanan, lalu pihak manajemen melakukan penjadwalan produksi. Dari hasil penjadwalan tersebut digunakan di shop-floor untuk melakukan proses produksi hingga jumlah order dapat terpenuhi. Sehingga dari down-stream produksi mendorong produksi ke tingkat up-stream.



MENGGUNAKAN SISTEM UKURAN LOT DALAM PRODUKSI

Perusahaan ini menggunakan system Lot Sizing dalam memenuhi kebutuhan produksinya. Perusahaan sudah menentukan kedatangan ukuran bahan baku non-woven berupa biji plastic dan kertas dari supplier mereka sebanyak 5 ton sehari. Akan tetapi, perusahaan juga menerapkan lot-for-lot, yaitu memesan sesuai dengan jumlah kekurangan pesanan ketika ada lonjakan pesanan yang tidak mungkin terpenuhi dengan jumlah ukuran kedatangan material harian. Pertimbangan perusahaan menggunakan system ukuran lot ini adalah untuk menekan biaya transportasi, karena pengangkutan bahan baku sedikit demi sedikit untuk beberapa kali dalam sehari dapat menambah biaya yang cukup besar.


BATCH SYSTEM DAN PRODUCTION

Perusahaan menggunakan system batch di dalam delivery dan produksi produknya. Material yang telah selesai diproses pada workstation pertama dipindahkan ke workstation kedua untuk pemrosesan selanjutnya dengan jumlah batch tertentu. Setelah produksi selesai dilakukan, maka, item-item output produksi masuk ke dalam unit packing untuk di kemas dalam jumlah-jumlah batch tertentu sebelum didistribusikan ke bagian shipping. Batch bertujuan untuk mengurangi space yang diperlukan untuk peletakkan dan mempermudah pendistribusian yang dapat mengurangi biaya transportasi. Selain itu, perusahaan menargetkan jumlah produksi pada periode-periode tertentu. Hal ini dilakukan untuk memotivasi para pekerja serta mempertahankan performa kinerja perusahaan.


PENGELOMPOKAN MESIN SECARA STREAMLINE

Pengelompokkan mesin secara stream-line membuat proses produksi berjalan lancar tanpa ada cross-line atau keruwetan aliran produksi. Hal ini dapat terlihat dari penataan mesin-mesin pada PT. Maesindo Indonesia. Mesin-mesin sudah diatur secara paralel sedemikian rupa dengan jarak berdekatan berdasarkan urutan proses produksi. Selain untuk memperlancar proses produksi hal ini juga bertujuan untuk meminimalkan idle. Disamping itu, perusahaan ini juga telah menerapkan Group Technology, dimana mesin-mesin dikelompokkan berdasarkan karakteristik produk atau proses. Sehingga unit pengolahan kertas dengan non-woven telah terpisah dan diatur sesuai alur proses guna meningkatkan produktivitas dan efektivitas dari proses produksi.


UTILITAS MAKSIMAL DARI MESIN DAN PRODUKSI

Hal ini nampak dari lama operasi kerja mesin yang bekerja 24 jam penuh dalam sehari selama bertahun-tahun, kecuali mesin sedang break-down atau terjadi gangguan teknis seperti pemadaman listrik. Pemanfaatan mesin ini bertujuan untuk mengoptimalkan produktivitas dan menekan idle cost semaksimal mungkin. Selain itu, utilisasi pekerja terlihat dari penerapan 3 kali shift pekerja dalam 1 harinya sehingga dalam 1 hari pasti ada pekerja yang melakukan kerja produksi. Utilisasi pekerja harus dilakukan untuk mengimbangi mesin beroperasi.


ADANYA SISTEM SEMI KANBAN ATAU WORKSHEET

Untuk memperlancar komunikasi dari bagian perencanaan produksi atau Top-Management dengan shop-floor, perusahaan menggunakan semacam kartu perintah kerja (worksheet) untuk memenuhi pesanan dari customer. Setiap Workstation memegang kartu ini sehingga mereka mengetahui apa yang harus dilakukan. Pada setiap Workstation atau gudang terdapat supervisor yang bertugas mengawasi dan mengontrol terlaksananya pemenuhan pesanan. Worksheet ini berisi mengenai jumlah pesanan, item apa saja yang dipesan, akan dikrim kemana, bagaimana packing-nya atau spesifikasi tambahan lainnya yang diinginkan oleh customer.


MENGGUNAKAN BEBERAPA MESIN OTOMATIS

Perusahaan menggunakan beberapa mesin otomatis di dalam memproduksi item-item produk tertentu. Otomasi mesin ini bertujuan untuk mengrurangi pemakaian tenaga kerja dan mengurangi waktu produksi. Mesin-mesin otomatis hanya memerlukan 1 orang pengawas pada tiap-tiap mesinnya. Pengawas ini bertugas mengontrol kerja mesin dan melakukan aksi jika ada trouble seperti pemberitahuan ke bagian maintenance. Dengan adanya otomasi ini diharapkan dapat mengurangi human error yang diakibatkan oleh factor manusia sehingga output yang dihasilkan sempurna dan berujung pada profit bagi perusahaan. Beberapa mesin otomatis yang digunakan oleh PT. Maesindo Indonesia adalah Mesin Non-Woven yang digunakan untuk mengolah bahan baku non-woven menjadi lembaran-lembaran, Mesin Extruder untuk mendaur ulang perca non-woven, Mesin Roll to Sheet untuk memotong kertas yang berbentuk roll, serta mesin lainnya.



ADANYA SISTEM PERGUDANGAN TERPISAH

Sistem pergudangan terpisah yang diterapkan oleh PT. Maesindo Indonesia bertujuan untuk memudahkan peletakkan material ketika akan atau setelah masuk ke dalam workstation. Sehingga inventori dapat terkelola dengan baik. Untuk menimbun bahan baku menggunakan gudang 2 untuk bahan baku non-woven dan gudang 4 untuk bahan baku kertas. Sedangkan bahan penolong atau stuff seperti resleting, kancing, dan sebagainya di letakkan pada gudang 1 dan gudang 3. Gudang bahan penolong ini diletakkan di wilayah yang strategis untuk memudahkan pengambilan bahan baku ketika diperlukan dalam proses produksinya. Barang jadi yang keluar dari unit packing dan siap dikirim ke customer diletakkan pada gudang 5, dimana dari gudang tersebut produk jadi langsung dimasukkan ke container pada trailer-trailer atau truck yang telah tersedia untuk kemudian dikirim ke pelabuhan (shipping). Untuk barang-barang sisa hasil produksi diletakkan pada gudang 6 untuk kemudian di daur ulang atau dijual. Sedangkan untuk barang- barang rusak atau reject dari unit Quality Control dimasukkan ke dalam gudang 7. Produk-produk reject ini akan dikelola sesuai dengan kebijakan perusahaan



Free Template Blogger collection template Hot Deals BERITA_wongANteng SEO theproperty-developer